Peran Penting Yang Harus Dilakukan Guru Dalam Konsep Baru Tentang Mengajar


Mengubah cara mengajar yang telah mengakar bagi para guru bukan hal mudah. Membuang kebiasaan-kebiasaan yang sudah dianggap nyaman oleh guru adalah hal paling sulit, kecuali dengan contoh kongkrit di hadapan mereka secara terus-menerus dan meyakinkan bagi mereka bahwa apa yang ditawarkan (perubahan) tersebut lebih bagus daripada yang mereka lakukan selama ini.
Profesi guru adalah profesi yang mengemban amanat untuk mencerdaskan peserta didik juga mempengaruhinya untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, sehingga menunjukkan perubahan dari hasil belajarnya. Maka setiap yang dihadapi dalam menjalakan profesinya adalah sebuah tantangan yang harus dilewati sehingga tetap memiliki peran aktual dalam tutntutan perkembangan sains, teknologi dan seni.

Tuntutan perubahan pola pembelajaran adalah sebuah tuntutan perubahan yang harus diterima dan dijalani. Sebab, tuntutan perkembangan sains, teknologi dan seni telah menunjukkan perkembangannya yang sangat signifikan. Perkembangan sains dan teknologi telah mengubah cara belajar peserta didik. Mereka bisa mengakses informasi (ilmu pengetahuan) dari ruang pribadi mereka, dan bahkan sangat terbuka kemungkinan informasi yang dimiliki oleh peserta didik lebih daripada yang dimiliki oleh guru. Peran guru tidak bisa lagi mendominasi siswa, tetapi lebih tepat berperan sebagai patner belajar yang bisa mendampingi dan memberikan motivasi belajar, sehingga berkembang seiring dengan perkembangan usia dan norma yang berkembang dalam bermasyarakat.
Pilihan sumber belajar yang bervariasi dan latar belakang peserta didik yang beragam menjadikan mengajar sebagai sebuah seni menyampaikan dan mempengaruhi siswa belajar. Seni yang menuntut kreativitas guru dalam menentukan pilihan cara yang bervariasi dengan tetap mengedepankan pengalaman belajar siswa yang beragam, senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang diampunya sehingga menguasai(tangguh) dalam penguasaan materi.
Perubahan itu tidak seperti membalikkan telapak tangan, tetapi perlahan dan pasti. Sedikit demi sedikit untuk membuang kebiasaan lama dengan membuka keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Serta yang paling penting adalah berani untuk memulai.
Sanjaya (2012) mengungkapkan, dengan adanya berbagai macam kemudahan yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar sehingga memberi dampak pada pergeseran peran guru dalam mengajar. Adapun peran tersebut yaitu guru harus mampu mengatur lingkungan agar siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya (p.102). Pengaturan lingkungan disini yang dimaksudkan oleh Sanjaya (2012:102) yaitu proses menciptakan iklim yang baik seperti penataan lingkungan, penyediaan alat dan sumber pembelajaran, dan lain-lain yang memungkinkan siswa betah dan merasa senang belajar sehingga mereka dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang dimilikinya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa guru tidak hanya berperan sebagai sumber belajar melainkan juga berperan sebagai fasilitator, manajer, demonstrator, administrator, motivator, organisator, dan evaluator (Sanjaya, 2005:147),  yang melakukan pengaturan lingkungan dengan tujuan untuk membantu siswa dalam pengembangan bakat dan potensi agar dapat berkembang dengan optimal.

Sumber Rujukan :
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana. 
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada  Media Group, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar